Laman

Jumat, 28 Oktober 2011

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.

1.     Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
1.     Penyakit.
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2.     Hubungan keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3.     Konsep diri.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya
4.     Tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
2.     Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan).


Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
1.     Kebutuhan fisiologis (Physiological)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2.     Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya
3.     Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
4.     Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
5.     Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.


5 Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan Dasar Menusia menurut Susunan Tubuh Manusia
Tubuh kita, berdasarkan susunan wujud fisiknya, dapat dibagi menjadi 5 bagian. Bila kita urutkan dari bawah ke atas maka urutannya adalah ke-5 bagian tersebut adalah: kaki, alat kelamin, perut, dada dan kepala.
Dilihat dari segi kedokteran atau pun secara biologis, mungkin pembagian tersebut di atas kurang tepat sesuai dengan masing-masing fungsi biologisnya, tetapi penulis mengajukan pemikiran baru tentang 5 kebutuhan dasar manusia berdasarkan pembagian struktur tubuh menjadi 5 bagian tersebut, yang penulis artikan sebagai kebutuhan keamanan, seks, ekonomi, rohani dan inovasi, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
Bukan hanya dari sisi kita sebagai manusia saja, dari sisi hubungan antarpersonal dalam masyarakat sosial, organisasi profit non-profit, bahkan hingga institusi negara pun, dalam pemenuhan ke-5 KDM ini, masing-masing fungsi sebagai pribadi, organisasi, perusahaan bahkan negara dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, dapat dipahami dengan lebih mudah.
Masing-masing kebutuhan yang disebutkan sebelumnya, sebagaimana dalam teori psikologi humanistiknya Maslow, 5 kebutuhan dasar tersebut pun harus dipenuhi secara linear, seperti anak-anak tangga dalam susunan piramid, yang harus dinaiki step-by-step.
Tetapi ada perbedaan mendasar dalam teori Maslow dengan paradigma baru yang penulis sampaikan, yaitu bahwa 5 KDM dalam paradigma baru ini, semua berpusat pada kebutuhan nomor 3, yaitu kebutuhan ekonomi. Kebutuhan ekonomi ini harus dipenuhi terlebih dahulu (walau tidak harus sepenuhnya), sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya, karena kebutuhan ekonomi adalah seperti bensin dalam mobil. Tanpa bensin, mobil tidak akan dapat bergerak. Demikian pula, manusia tanpa makanan dan minuman, tak mungkin bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya.
1. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan keselamatan terhadap bahaya atau kekerasan, setelah kebutuhan ekonomi, relatif (tidak harus sepenuhnya) terpenuhi.
2. Kebutuhan Seks (Sex Needs), yaitu kebutuhan pelampiasan dorongan seksual, bagi mereka yang sudah matang fungsi biologisnya. Kesalahan mendasar & fatal Sigmund Freud (1856-1939) adalah menfokuskan pembahasan psikologinya bahwa semua KDM manusia bersala dari kebutuhan seks ini. Tak dapat kita salahkan pandangan Freud tersebut, bila kita dapat memahami keadaan sosial masyarakat di jamannya, yang sangat tabu membicarakan masalah seks. Pandangan Freud adalah pemberontakannya kepada masyarakat di jamannya.
3. Kebutuhan Ekonomi (Economical Needs) timbul sejak seorang manusia lahir hingga meninggalnya. Tanpa pemenuhan kebutuhan primer untuk fisik jasmani ini, seorang manusia tak mungkin bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan ini harus dipenuhi, sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar, yang menjadi pusat kebutuhan fisik manusia.
4. Kebutuhan Rohani (Spritual Needs), yaitu kebutuhan akan penghargaan untuk penghormatan diri, status, perhatian hingga penerimaan orang lain, yang muncul bila ketiga kebutuhan sebelumnya telah dapat terpenuhi. Juga kebutuhan akan afiliasi, persahabatan serta memberi dan menerima kasih sayang/dihargai dengan/dari/oleh orang lain dalam kehidupan sosial masyarakat. Walaupun menurut Maslow kebutuhan sosial & prestise ini jarang dapat dipuaskan, menurut penulis kebutuhan ke-4 inilah pokok permasalahan kemanusiaan bermula, kepercayaan kepada kekuatan Dzat yang lebih segala-galanya dari pada dirinya, tujuan hidup sebenarnya berada, dan obyek pendidikan yang seharusnya dilakukan. Dalam sejarah para Nabi dan orang-orang besar, walaupun kebutuhan-kebutuhan lainnya tidak/belum terpenuhi, tetapi kebutuhan rohaninya telah terpenuhi, sehingga mereka tetap dapat terus bertahan hidup untuk mendidik masyarakat kaumnya, bahkan ditulis dengan tinta emas dalam sejarah manusia. Jadi, selain kebutuhan jasmani manusia yang berpusat di perut, kebutuhan ruhani manusia berpusat di hati, di rongga dada.
5. Kebutuhan Inovasi (Innovation Needs) merupakan kebutuhan terakhir apabila keempat kebutuhan lainnya di atas telah terpenuhi, yang dapat mendorong perilaku seseorang untuk dapat mempertinggi kemampuan kerja dengan mengoptimalkan fungsi akal untuk ber-inovasi, salah satu kelebihan yang diberikan Pencipta khusus untuk manusia. Yang penulis maksud dengan kebutuhan inovasi adalah kebutuhan optimalisasi fungsi akal untuk berpikir, meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan baru untuk lebih memudahkan dirinya dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Jadi R&D iptek yang penuh inovasi iptek, tak akan dapat berjalan optimal, bila ke-4 kebutuhan lainnya sang manusia tak terpenuhi terlebih dahulu.
Dalam perjalanan sejarah, kebutuhan ke-3 dan ke-4 sering ter-reduksi (tersatukan) menjadi 1 tingkat kebutuhan saja, kebutuhan ekonomi saja atau kebutuhan rohani saja, yang menjadikan kehidupan manusia terpolarisasikan menjadi grup sekuler yang sepenuhnya mencari kebahagiaan palsu di dunia saja, atau grup zuhud dengan menjadi ahli tasawuf, kependetaan, kebiarawatian yang anti-dunia, dan hanya mengejar kebahagiaan di akherat saja. Yang terbaik adalah grup yang tidak menafikan salah satunya, tetapi mereka yang dapat menyeimbangkan ke-2 kebutuhan tersebut, antara kebutuhan perut (ekonomi, jasmani) dan kebutuhan hati (ruhani).

0 komentar:

Posting Komentar