Pengkajian nadi
radialis termasuk pengukuran frekuensi, irama kekuatan, dan kesamaan. Pada saat
mengauskultasi nadi apical, perawat hanya mengkaji frekuensi dan irama.
Frekuensi
Sebelum mengkaji nadi
perawat meninjau ulang frekuensi dasar klien sebagai perbandingan (table 32-3).
Banyak praktisi lebih menyukai untuk membuat dasar pengukuran dari frekuensi
nadi saat klien dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring.perubahan postur
menyebabkan perubahan frekuensi nadi karena perubahan volume darah dan
aktivitas simpatik. perawat harus mempertimbangkanperbedaan factor yang
mempengaruhi frekuensi nadi (table 32-4).
Frekuensi apical
merupakan pengkajian frekuensi jantung yang lebih akurat. Perawat mengkaji
frekuensi nadi apical dengan cara mendengarkan bunyi jantung. Perawat mencoba
untuk mengidentifikasi bunyi jantung pertama dan kedua (dan). Pada frekuensi normal yang lambat, adalah
bunyi nada rendah, bising dan terdengar sebagai “lub” nadanya lebih tinggi dan lebih pendek,
menghasilkan bunyi “dub” setiap pasang diri “lub-dub” dihitung satu denyut
jantung.
Irama
Secra normal irama merupakan
interval regular yang terjadi antara setiap denyut nadi atau jantung. Perawat
mengidentifikasi disritmia dengan cara mempalpasi interupsi pada gelombang nadi
yang berturut-turut atau mengauskultasi interupsi antara bunyi jantung. Disritmia dapat digambarkan sebagai
ketidakteraturan yang teratur atau ketidakteraturan yang tidak teratur.
Kekuatan
Kekuatan atau amplitude dari
nadi merupakan volume darah yang dijelaskan ke dinding arteri pada setiap
kontraksi jantung dan kondisi system pembuluh darah arterialyang mengaruh pada
nadi.
Kesamaan
Nadi kedua tempat dari system
pembuluh darah perifer harus dikaji. Perawat mengkaji kedua nadi radialis untuk
membandingkan karakteristik masing-masing ekstremitas.
Proses
Keperawatan dan Penentuan Nadi
Pengkajian nadi menentukan
setatus umum kesehatan kardiovaskular dan respon terhadap ketidak seimbangan
system lain.
Pernafasan
Adalah mekanisme tubuh
menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah dengan
sel. Pernafasan merupakan Ventilasi (pergerakan udara masuk dan keluar dari
paru) difusi (pergerakan oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan sel
darah merah) dan perfusi (distribusi darah merah ked an dari kapiler paru). Tes
diagnostic yang mengukur kadar dan dalam darah arteri memberikan informasi yang
berguna tentang difusi maupun perfusi.pernafasan dapat dipengaruhi oleh
berbagai factor (kotak halaman 790).
Kontrol fisiologis
Bernafas merupakan proses
yang umumnya pasif. Biasanya individu jarang berfikir tentang hal tersebut.
Pusat system pernafasan dalam otak mengatur control involunter pernafasan. Ventilasi
di atur oleh kadar ,, dan konsentrasi ion hydrogen (pH)dalam
darah arteri.Faktor yang paling penting dalam pengontrolan ventilasi adalah
kadar (karbia)dalam darah arteri. peningkatan mengakibatkan system control pernafasan
di otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman bernafas. Usaha ventilasi yang
meningkat mengeluarkan kelebihan selama ekshalasi.
Kemoreseptor pada arteri
korotid dan aorta sensitive terhadap hipoksemia atau kadar arteri yang rendahJika kadar oksigen arteri turun,
reseptor ini member tanda ke otak untuk meningkatkan frekuensi dan kedalaman
ventilasi.
Mekanika Bernafas
Inspirasi adalah
proses aktif. Selama inspirasi pusat pernafasan mengirim impuls sepanang nervus
frenik, yang mengakibatkan diafreagma berkontraksi. Sedangkan ekspirasi
merupakan proses pasif. Selama proses ekspirasi diafragma rileks dan organ
abdomen kembali ke posisi asalnya. Paru dan dan dinding dada kembali ke posisi
rileks (Gambar 32-14)
Pengkajian Pernafasan
Pernafasan adalah
tanda vital yang paling mudah di kaji namun malah yang palin sering diukur
secara sembrono.Perawat yang trampil tidak akan member tahu klien bahwa
pernafasannya sedang dikaji. Pengkajian dapat sangat baik dilakukan segera
setelah mengukur frekuensi nadi , dengan tangan perawat tetap di atas abdomen
atau dada.
Frekuensi
Pernafasan
Perawat mengobservasi
inspirasi dan ekspirasi penuh pada saat menghitung frekuensi ventilasi dan
pernafasan. Frekuensi pernafasan berfariasi sesuai dangan usia(tabel 32-5).
Alat yang membantu perawat adalah monitor apnea.
Kedalaman
Ventilasi
Kedalaman pernafasan
dikaji dengan mengobservasi drajad penyimpangan atau gerakan dinding dada.
Perawat menggambarkan secara subjektif gerakan ventilator sebagai dalam, normal
dan dangkal.
Irama
Ventilasi
Selama mengkaji
pernafasan perawat menetapkan interval waktu setelah setiap siklus pernafasan,
iramanya teratur atau tidak teratur.
Difusi
dan Perfusi
Proses difusi dan
perfusi pernafasan dapat dievaluasi dengan mengukur saturasi oksigen darah.
0 komentar:
Posting Komentar