Laman

Jumat, 28 Oktober 2011

Karakter Nadi


Pengkajian nadi radialis termasuk pengukuran frekuensi, irama kekuatan, dan kesamaan. Pada saat mengauskultasi nadi apical, perawat hanya mengkaji frekuensi dan irama.

Frekuensi
Sebelum mengkaji nadi perawat meninjau ulang frekuensi dasar klien sebagai perbandingan (table 32-3). Banyak praktisi lebih menyukai untuk membuat dasar pengukuran dari frekuensi nadi saat klien dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring.perubahan postur menyebabkan perubahan frekuensi nadi karena perubahan volume darah dan aktivitas simpatik. perawat harus mempertimbangkanperbedaan factor yang mempengaruhi frekuensi nadi (table 32-4).
Frekuensi apical merupakan pengkajian frekuensi jantung yang lebih akurat. Perawat mengkaji frekuensi nadi apical dengan cara mendengarkan bunyi jantung. Perawat mencoba untuk mengidentifikasi bunyi jantung pertama dan kedua (dan). Pada frekuensi normal yang lambat,  adalah bunyi nada rendah, bising dan terdengar sebagai “lub” nadanya lebih tinggi dan lebih pendek, menghasilkan bunyi “dub” setiap pasang diri “lub-dub” dihitung satu denyut jantung. 

Irama
Secra normal irama merupakan interval regular yang terjadi antara setiap denyut nadi atau jantung. Perawat mengidentifikasi disritmia dengan cara mempalpasi interupsi pada gelombang nadi yang berturut-turut atau mengauskultasi interupsi antara bunyi jantung. Disritmia dapat digambarkan sebagai ketidakteraturan yang teratur atau ketidakteraturan yang tidak teratur.

Kekuatan
Kekuatan atau amplitude dari nadi merupakan volume darah yang dijelaskan ke dinding arteri pada setiap kontraksi jantung dan kondisi system pembuluh darah arterialyang mengaruh pada nadi.

Kesamaan
Nadi kedua tempat dari system pembuluh darah perifer harus dikaji. Perawat mengkaji kedua nadi radialis untuk membandingkan karakteristik masing-masing ekstremitas.

Proses Keperawatan dan Penentuan Nadi
Pengkajian nadi menentukan setatus umum kesehatan kardiovaskular dan respon terhadap ketidak seimbangan system lain. 

Pernafasan
Adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah dengan sel. Pernafasan merupakan Ventilasi (pergerakan udara masuk dan keluar dari paru) difusi (pergerakan oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan sel darah merah) dan perfusi (distribusi darah merah ked an dari kapiler paru). Tes diagnostic yang mengukur kadar  dan  dalam darah arteri memberikan informasi yang berguna tentang difusi maupun perfusi.pernafasan dapat dipengaruhi oleh berbagai factor (kotak halaman 790).

Kontrol fisiologis
Bernafas merupakan proses yang umumnya pasif. Biasanya individu jarang berfikir tentang hal tersebut. Pusat system pernafasan dalam otak mengatur control involunter pernafasan. Ventilasi di atur oleh kadar ,, dan konsentrasi ion hydrogen (pH)dalam darah arteri.Faktor yang paling penting dalam pengontrolan ventilasi adalah kadar (karbia)dalam darah arteri. peningkatan mengakibatkan system control pernafasan di otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman bernafas. Usaha ventilasi yang meningkat mengeluarkan kelebihan selama ekshalasi.
Kemoreseptor pada arteri korotid dan aorta sensitive terhadap hipoksemia atau kadar  arteri yang rendahJika kadar oksigen arteri turun, reseptor ini member tanda ke otak untuk meningkatkan frekuensi dan kedalaman ventilasi. 

Mekanika Bernafas
Inspirasi adalah proses aktif. Selama inspirasi pusat pernafasan mengirim impuls sepanang nervus frenik, yang mengakibatkan diafreagma berkontraksi. Sedangkan ekspirasi merupakan proses pasif. Selama proses ekspirasi diafragma rileks dan organ abdomen kembali ke posisi asalnya. Paru dan dan dinding dada kembali ke posisi rileks (Gambar 32-14)

Pengkajian Pernafasan
Pernafasan adalah tanda vital yang paling mudah di kaji namun malah yang palin sering diukur secara sembrono.Perawat yang trampil tidak akan member tahu klien bahwa pernafasannya sedang dikaji. Pengkajian dapat sangat baik dilakukan segera setelah mengukur frekuensi nadi , dengan tangan perawat tetap di atas abdomen atau dada.

Frekuensi Pernafasan
Perawat mengobservasi inspirasi dan ekspirasi penuh pada saat menghitung frekuensi ventilasi dan pernafasan. Frekuensi pernafasan berfariasi sesuai dangan usia(tabel 32-5). Alat yang membantu perawat adalah monitor apnea. 

Kedalaman Ventilasi
Kedalaman pernafasan dikaji dengan mengobservasi drajad penyimpangan atau gerakan dinding dada. Perawat menggambarkan secara subjektif gerakan ventilator sebagai dalam, normal dan dangkal.

Irama Ventilasi
Selama mengkaji pernafasan perawat menetapkan interval waktu setelah setiap siklus pernafasan, iramanya teratur atau tidak teratur.

Difusi dan Perfusi
Proses difusi dan perfusi pernafasan dapat dievaluasi dengan mengukur saturasi oksigen darah.

0 komentar:

Posting Komentar